Sunday, 29 September 2013

KECEWA

Ku kecewa karna tak bertemu dengannya
Ku berduka karna tak kudengar suaranya
Ingin kugandeng tangannya
Namun tak bisa....
Ku ingin bersamanya
Ada suatu beban yang ingin kubagi
Tapi tak bisa....
Dia jauh, tangan tak sampai tuk menggapainya
Benakku penuh dengan masalah
Malamku kan membuatku gelisah
Rasa lama waktu berjalan
Rasa lama hari tuk bertemu dengannya
Ku kecewa....

ANGANKU

Tatkala ku termenung sendiri
Terlintas sebuah bayangan
Imajinasi yang buat sendiri ini bermimpi
Khayalan mulai terbang
Sadarku pun hilang....
Ku berkhayal jadi putri
Yang berparas cantik bak bidadari
Baik dan lembut bagai Siti Maryam
Dikagumi bak Shinta dalam cerita Ramayana
Tapi sesaat kemudian ku sadar
Itu tak mungkin....
Tak tau mengapa tiba-tiba ku berkhayal lagi
Jadi wanita yang memiliki segalanya
Wanita yang sempurna
Tapi ku sadar itu tak mungkin...
Anganku tak berhenti sampai di sini
Terus dan terus ku berkhayal lagi
Tanpa henti.....

DUA SISI HATI

Tak pernah ku mengerti
Apa yang terjadi pada diri ini
Kadang acuh tak peduli
Kadang rindu selimuti hati
Tak mengerti...sungguh ku tak mengerti
Mengapa diri jadi begini
Satu malam ku terlena dalam cinta
Keesokan hari ku tak merasakan apa-apa
Tak bisa ku katakan itu cinta
Tak bisa pula ku katakan ku tak suka
Sudah biarkan saja
Rasa itu ada apa adanya
Tak perlu risaukan
Nikmati saja....

KEMENANGAN

Kurasakan kedamaian
Karna ku dapatkan kebahagiaan
Tak pernah terbayangkan
Mimpi kan jadi kenyataan
Ingin ku berteriak 
Tapi ku tak bisa
Ingin ku menangis
Tak ku tak bisa
Ku tak bisa karna ku terlalu bahagia
"Terima kasih Tuhan.. terima kasih Tuhan... terima kasih Tuhan"
Berkali-kali ku ucapkan
Rasa syukur atas kebahagiaan
Tak sia-sia semua
Ku tinggalkan kewajiban tuk gapai kebahagiaan
Kan ku kenang, ku tambatkan dalam hati
Impian yang tak terlupakan

(21 april 2002 winner of voice choir competition UNMU 2 malang)

KERINDUAN

Tak mengerti aku dengan diri
Gelisah sepanjang hari
Yang terlintas di benakku hanya dia
Yang kupikirkan hanya dia
Sebuah suara membisikkan di hatiku
"Aku ingin pergi dengannya, bersamanya, dan bersamanya"
Ada sebuah kebimbangan menghantui
Apa bisa aku pergi?
Apa bisa aku bersamanya?
Tak ada jawab atas pertanyaanku itu
Aku hanya menunggu tak menentu